SISTEM PENDENGARAN PADA HEWAN


Selain manusia, hewan juga memiliki sistem pendengaran. Beberapa jenis hewan menggunakan daun telinga untuk memfokuskan suara yang diterimanya. Sistem ini disebut sistem sonar, yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonic). Sonar atau sound navigation and ranging adalah suatu metode penggunaan gelombang ultrasonic untuk menaksir ukuran, bentuk, letak, dan kedalaman benda-benda yang ada di sekitar kita. Contoh : anjing pelacak menggunakan telinganya untuk melakukan pelacakan atau berburu.

Selain anjing, berikut disajikan beberapa jenis hewan yang memiliki sistem pendengaran yang unik dan istimewa sebagai bentuk kekuasaan Tuhan dalam menciptakan alam semesta ini :
1.  Kelelawar
Kelelawar dapat mengeluarkan dan menerima gelombang ultrasonic dengan frekuensi di atas 20.000 Hz pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh objek yang dilewatinya dan diterima oleh receiver (alat penerima) yang berada pada tubuh kelelawar. Kemampuan kelelawar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi.

Pada saat terbang dan berburu, kelelawar akan mengeluarkan bunyi yang frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar hanya akan terfokus pada suara yang dipancarkannya sendiri. Rentang frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini terbatas, sehingga kelelawar harus mampu menghindari efek Doppler yang muncul.
Agar dapat menghindari efek Doppler, kelelawar akan menyesuaikan besar frekuensi suara yang dipancarkannya. Misalnya, kelelawar akan mengirimkan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk mendeteksi lalat yang bergerak menjauh, sehingga pantulannya tidak hilang.
Dengan kemampuan ekolokasi yang dimilikinya, maka kelelawar dapat terbang dan mencari makan pada malam hari tanpa menabrak benda-benda yang ada disekitarnya, meskipun berada dalam keadaan yang sangat gelap.
2. Lumba- lumba
Lumba –lumba adalah salah satu hewan yang hidup di lautan yang gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan yang cukup gelap, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkikan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sama seperti kelelawar, sistem sonar pada lumba-lumba berguna untuk menghindari benda-benda yang ada di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi.

Lumba –lumba bernafas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Dibawah lubang-lubang ini terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Agar dapat menghasilkan suara yang berfrekuensi tinggi, maka lumba-lumba mengalirkan udara pada kantung-kantung ini. Selain itu, kantung udara ini juga berperan sebagai alat pemfokus bunyi. Kemudian bunyi ini dipancarkan ke segala arah secara terputus-putus.
Gelombang bunyi lumba-lumba akan dipantulkan kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut di tangkat dibagian rahang bawahnya disebut jendela akustik. Dari jendela akustik, informasi bunyi akan diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi, ukuran, dan pergerakan mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walau terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.
3. Ngengat
Salah satu hewan yang menjadi mangsa kelelawar adalah ngengat. Ngengat adalah hewan yang biasa diburu oleh kelelawar untuk dimangsa dijadikan makanan. Nah, untuk menghindari mangsaan dari kelelawar, maka ngengat melakukan evolusi secara besar-besaran pada sistem pendengarannya. Jadi, ngengat memiliki kemampuan untuk mendengarkan frekuensi yang lebih tinggi dari kelelawar, sehingga memungkikan mereka untuk melarikan diri sebelum di serang oleh pemangsa (kelelawar).

4. Kucing
Jika telinga manusia terdiri dari tiga otot dan tiga tulang kecil, telinga kucing dikendalikan oleh tiga lusin otot dan bisa berputar 180 derajat. Itu sebabnya pendengaran kucing bisa sangat menakjubkan. Kucing dapat mendengar bunyi yang berfrekuensi sangat tinggi, yaitu berkisar antara 45.000 – 64.000 Hz. Kucing dapat mencari kecoa yang bersembunyi dalam gelap tanpa memerlukan cahaya lilin atau senter. 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM PENDENGARAN MANUSIA

APLIKASI GETARAN DAN GELOMBANG DALAM TEKNOLOGI